Wednesday, April 23, 2008

Mencegah Gangguan Ginjal dengan Nutrisi


Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk seperti kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.


Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).

Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.

Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.

Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.

Memelihara kesehatan sebelum munculnya gangguan ginjal sebaiknya dilakukan oleh semua orang, karena ancaman gangguan ginjal bisa terjadi pada siapapun. Caranya tentu dengan mengkonsumsi makanan sehat secara seimbang dan menerapkan gaya hidup sehat.

Fatimah Syarief, AMG, STiP dalam sebuah seminar bertajuk "Ginjal Sehat untuk Masa Depan" baru-baru ini di Jakarta, menyampaikan beberapa catatan yang perlu diingat dan diterapkan agar bebas dari ancaman gangguan ginjal.

Minum sedikitnya 6 sampai delapan gelas perhari terutama sebelum tidur malam. Deteksi gejala awal pembentukan batu ginjal dengan memeriksa jumlah cairan urine yang dikeluarkan dalam satu hari. Anda perlu waspada jika urine yang anda keluarkan kurang dari 1000cc atau 1 liter.

Tingkatkan asupan Vitamin A, B dan mineral Magnesium. Perbanyak aktifitas fisik agar kalsium keluar dari darah dan masuk ke dalam tulang. Cara ini akan membatu memperkuat tulang dan mengurangi resiko pembentukan batu ginjal. Akan tetapi tetap perbanyak minum untuk mencegah kekurangan cairan dalam tubuh yang dapat memicu terbentuknya batu ginjal.

Kurangi konsumsi kolestrol dan trigliserida berlebihan yang dapat memacu terjadinya sindrom nefretik. Utamakan asupan lemak tidak jenuh yang bersumber dari ikan laut dalam yang dapat membantu menyeimbangkan kadar kolestrol dalam darah anda.

Batasi konsumsi garam, kopi, dan makanan yang mengandung bahan pengawet serta bahan makanan tinggi kafein dalam makanan sehari-hari. Batasi penggunaan garam dapur hingga 2 gram/hari.

Jika perlu, bantu proses detoksifikasi (membersihkan racun) dalam tubuh dengan mengkonsumsi suplemen yang tepat.

Pilih suplemen yang sekaligus dapat membantu menyeimbangakan asam basa dalam tubuh, karena itu adalah salah satu komponen penting dalam proses detoksifikasi. Terakhir, optimalkan penyerapan gizi dan proses pembuangannya.


Read More......